BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Definisi pneumonia ataupun
pneumonitis merupakan proses peradangan pada partenkim paru-paru, yang
biassanya dihubungkan dengan meningkatnya cairan pada alveoli. Istilah
pneumonia lebih baik digunakan dari pada pneumonitis karena sering digunakan
untuk menyatakan peradangan pada paru-paru non spesifik yang etiologinya tidak
diketahui. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit infeksi saluran nafas
yang banyak didapatkan dan sering merupakan penyebab kematian hampir diseluruh
dunia. Bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap penyakit ini karena respon
imunitas mereka masih belum berkembang dengan baik. Pneumonia sering kali oada
orang tua dan orang yang lemah akibat penyakit kronik tertentu. Klien bedah,
peminum alkohol, dan penderita penyakit pernafasan kronik atau infeksi virus
juga sangat mudah terserang penyakit ini.
B. RUMUSAN MAKALAH
1.Apa
pengertian dari pneumonia ?
2.Apa
saja etiologi dari pneumonia ?
3.Bagaimana
patofisiologi dari pneumonia ?
4.Apa
saja tanda dan gejala dari pneumonia ?
5.Tes
diagnostik apa saja yang dilakukan untuk mengetahui pneumonia ?
6.Bagaimana
penatalaksaan medis dari pneumonia ?
7.Bagaimana
asuhan keperawatan dari pneumonia ?
C. TUJUAN
1.Menjabarkan
pengertian pneumonia .
2.Memaparkan
etiologi pneumonia .
3.Menjelaskan
patofisiologi pneumonia .
4.Menjelaskan
tanda dan gejala pneumonia .
5.Menerangkan
tes diagnostik yang dilakukan untuk mengetahui pneumonia .
6.Menjelaskan
penatalaksanaan medis untuk pneumonia .
7.Menerangkan
asuhan keperawatan pneumonia .
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Pneumonia merupakan inflamasi parenkim paru, biasanya
berhubungan dengan pengisian alveoli dengan cairan. Pneumonia atau pneumonitis
merupakan proses peradangan pada parenkim paru-paru, biasanya dihubungkan
dengan meningkatnya cairan pada alveoli. Pneumonia merupakan proses inflamatori
parenkim paru yang biasanya disebabkan oleh agen infeksius.
B. ETIOLOGI
Penyebab pneumonia adalah:
1. Bakteri
:
a. Bakteri
garam positif (streptococcus pneumoniae/ pneumococcal pneumonia, staphylococcus
aureus)
b. Bakteri
gram negatif (haemophilus influenzae, pseudomonas aeruginosa, kleibsiella
pneumoniae, dan anaerobik bakteria)
c. Atypikal
bacteria (legionella pneumophia dan mycoplasma pneumonia)
2. Virus
:
a. Virus
influenza
b. Parainfluenza
c. Adenovirus
3. Jamur
:
a. Kandidiasis
b.
Histoplasmosis
c.
Kriptokokkis
4. Protozoa
:
a. Pneumokistis
karinii pneumonia
Adapun
yang dapat menjadi faktor resiko adalah:
a. Merokok
b. Polusi
udara
c.
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
d. Gangguan
kesadaran (alkohol, overdosis obat, anestesi umum)
e. Intubasi
trakea
f. Imoblisasi lama
g.
Terapi imunosupresif (kortikosteroid, kemoterapi)
h.
Tidak berfungsinya sistem imun (AIDS)
i. Sakit gigi
C. PATOFISIOLOGI
Agen penyebab pneumonia masuk ke
paru-paru melalui inhalasi ataupun aliran darah. Diawali dari saluran
pernafasan dan akhirnya masuk ke saluran pernafasan bawah. Kemudian timbul
reaksi peradangan pada dinding bronkhus. Sel menjadi radang berisi eksudat dan
sel epitel menjadi rusak. Kondisi tersebut berlangsung lama sehingga dapat
menyebabkan atelektasis.
Penyebab
pneumonia
(bakteri, virus, mikoplasma, jamur, protozoa) ->-
inhalasi - aliran darah -> reaksi radang pada dinding -> bronkus ->
masuk ke paru-paru -> atelektasis
D. TANDA DAN GEJALA
Apabila menemukan klien dengan
pneumonia, maka gejala-gejala yang dapat ditemui pada klien secara umum adalah
klien demam, berkeringat, batuk dengan sputum yang produktif. Klien mengeluh
sesak nafas, sakit kepala, lelah dan nyeri pada dada. Pada pemeriksaan
auskultasi ditemui adanya ronchi dan dullness pada perkusi dada.
E. TES DIAGNOSTIK
Untuk menegakan diagnosa penyakit
pneumonia, maka disamping hasil anamnesa dari klien tes diagnostic yang sering
dilakukan adalah:
1. Pemeriksaan
rontgen: dapat terlihat infiltrasi pada parenkim paru.
2. Laboratorium:
a. AGD:
dapat terjadi asidosis metabolik dengan atau tanpa retensi CO2
b. DPL:
biasanya terjadi leukositosis, Laju Endap Darah (LED) meningkat
c. Elektrolit:
natrium dan klorida dapat menurun
d. Bilirubin:
dapat meningkat
e. Kultur
sputum: terdapat mikroorganisme
f. Kultur
darah: bakterimia sementara
3. Fungsi paru: volume dapat menurun
Komplikasi:
a. Empiema
b. Empisema
c. Atelektasis
d. Otitis
Media Akut (OMA)
e. Meningitis
F. PENATALAKSANAAN
MEDIS
1. Pemberian antibiotic seperti: penicillin,
cephalosporin
2. Pemberian antipiretik, analgetik, bronchodilator
3. Pemberian O2
4. Pemberian cairan parenteral sesuai indikasi
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Fokus pengkajian pada klien dengan
pneumonia adalah:
Data Subjektif:
Klien mengatakan: “lelah, lemah,
insomnia, sakit kepala, nyeri dada (terutama saat batuk), sesak nafas, nafsu
makan berkurang, mual, muntah, mempunyai riwayat ISK/ PPOM dan merokok serta
terdapat riwayat gangguan system imun.
Data Objektif:
Klien terlihat pucat, demam,
berkeringat, menggigil, tampak menahan nyeri, sputum: merah muda, berkarat atau
purulen, takikardia, adanya distensi abdomen, bising, usus hiperaktif, kulit
kering, turgor kulit buruk.
2. Diagnosa
Keperawatan
a. Bersihan
jalan nafas tidak efektif b.d inflamasi trakeabronkial, pembentukan edema,
peningkatan produksi sputum, nyeri pleuritik, oenurunan energi, kelemahan
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
anoreksia
c. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d
demam dan dipsnea
d. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum
e. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d inflamasi
parenkim paru, batuk menetap
f. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi
3. Intervensi
Dx.
1:Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d inflamasi trakeabronkial, pembentukan
edema, peningkatan produksi sputum, nyeri pleuritik, penurunan energi,
kelemahan
Tujuan: Bersihan jalan nafas efektif
KH: TTV normal, sekret (-), bunyi nafas
vasikuler, refleks batuk (+)
Intervensi:
Mandiri:
a.
Kaji frekuensi/ kedalaman
pernafasan dengan gerakan dada
R:takipnea, pernafasan dangkal, dan gerakan dada tidak
simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada dan atau
cairan paru
b.
Auskultasi area paru, catat
area penurunan/ tidak ada aliran udara dan bunyi nafas adventinus, mis:
krekels, mengi
R:Krekels dan mengi terdengar pada
inspirasi dan atau ekspirasi pada respon terhadap pengumpulan cairan, sekret
kental, dan spasme jalan nafas/obstruksi
c.
Bantu klien latihan nafas
dalam. Tunjukan / bantu klien mempelajari atau melakukan batuk efektif.
R:Nafas dalam memudahkan
ekspansi paru- paru atau jalan nafas lebih kecil. Batuk membantu silia untuk
mempertahankan jalan nafas paten.
d.
Penghisapan sesuai indikasi
R:Merangsang
batuk atau membersihkan jalan nafas secara mekanik pada pasien yang tak mampu
melakukan karena batuk tidak efektif atau penurunan tingkat kesadaran
e.
Berikan cairan sedikitnya
2.500 ml/hari (kecuali kontra indikasi).
Tawarkan air hangat
R:cairan
(khususnya yang hangat) memobilisasi dan membantu mengeluarkan sekret
Kolaborasi:
a.
Bantu mengawasi efek
pengobatan nebulizer dan fisioterapi lain.misalnya: spirometer insentif, IPPB,
tiupan botol, perkusi, drainase postural. Lakukan tindakan diantara waktu makan
dan batasi cairan bila mungkin.
R:Memudahkan pengenceran dan pembuangan sekret. Drainase
postural tidak efektif pada pneumonia intersisial atau menyebabkan eksudat
alveolar/ kerusakan. Koordinasi pengobatan atau jadwal dan masukan oral
menurunkan muntah karena batuk, mengeluarkan sputum.
b.
Berikan obat sesuai
indikasi: mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, analgesik
R:Alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan melakukan
mobilisasi sekret. Analgesik diberikan untuk memperbaiki batuk dengan
menurunkan ketidaknyamanan tetapi harus digunakan secara hati-hati karena dapat
menurunkan upaya batuk/ menekan pernafasan.
c.
Berikan cairan tambahan: IV,
oksigen humidifikasi, dan ruangan humidifikasi
R:Cairan digunakan untuk menggantikan kehilangan
(termasuk yang tak tampak) dan memobilisasikan sekret
d.
Awasi seri sinar X dada,
GDA, nadi oksimetri
R:Mengevaluasi kemajuan dan evek proses penyakit dan
memudahkan pilihan treapi yang diperlukan
e.
Bantu bronkoskopi/
torasentesis bila diindikasikan
R:Kadang-kadang diperlukan untuk membuang perlengketan
mukosa, mengeluarkan sekresi purulen, dan mencegah atelektasis
Dx.
2: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia
Tujuan:
Kebutuhan nutrisi teratasi
KH:
adanya peningkatan nafsu makan, tidak mual dan muntah, BB bertambah
Intervensi:
Mandiri:
a.
Identivikasi faktor yang
menyebabkan mual, muntah. Misalnya: sputum banyak, pengobatan aerosol, dipsnea
berat, nyeri.
R:Pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah
b.
Berikan wadah tertutup untuk
sputum dan buang sesering mungkin. Berikan/ bantu kebersihan mulut setelah
muntah, setelah tindakan aerosol dan drainase postural, dan sebelum makan.
R:Menghilangkan tanda bahaya, rasa, bau dari lingkungan
pasien dan dapat menurunkan mual.
c.
Jadwalkan pengobatan
pernafasan sedikitnya satu jam sebelum makan
R:Menurunkan efek mual yang berhubungan dengan pengobatan
ini
d.
Auskultasi bising usus.
Observasi/ palpasi distensi abdomen
R: Bunyi usus mungkkin menurun/ tidak ada bila infeksi
berat/ memanjang. Distensi abdomen terjadi sebagai akibat menelan udara
ataumenunjukan pengaruh toksin bakteri pada saluran GI
e.
Berikan makan porsi kecil
dan sering termasuk makanan kering (roti panggang atau kreakers) dan atau
makanan yang menarik untuk klien
R:Tindakan ini dapat meningkatkan masukan meskipun nafsu
makan mungkin lambat untuk kembali
f.
Evaluasi status nutrisi
umum, ukur berat badan dasar
R:Adanya kondisi kronis (seperti PPOM atau alkoholisme)
atau keterbatasan keuangan dapat menimbulakn malnutrisi, rendahnya tekanan
terhadap infeksi, dan atau lambatnya respon terhadap terapi
Dx.
3: Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d demam dan dipsnea
Tujuan:
Mencapai keseimbangan cairan yang adekuat
KH:
membrane mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler cepat, TTV stabil
Intervensi:
Mandiri:
a.
Kaji perubahan TTV
R:Membantu dalam pengkajian keseimbangan cairan
b.
Kaji turgor kulit, kelembaban
membrane mukosa
R:Indikator langsung keadekuatan volume cairan
c.
Catat laporan mual atau
muntah
R:Adanya gejala ni menurunkan masukan oral
d.
Pantau masukan dan haluaran,
catat warna, karakter urine,. Hitung keseimbangan cairan. Waspadai kehilangan
yang tampak. Ukur BB sesuai indikasi
R:Memberikan informasi tentang keadekuatan volume cairan
dan kebutuhan pengganti
e.
Tekankan cairan sedikitnya
2.500 ml/hari atau sesuai kondisi individual
R:Pemenuhan kebutuhan dasar cairan, menurunkan resiko
dehidrasi
Kolaborasi:
a.
Beri obat sesuai indikasi,
misalnya: antipiretik dan antiemetik
R:Berguna menurunkan kehilangan cairan
b.
Berikan cairan tambahan IV
sesuai keperluan
R:Pada adanya penurunan masukan/ banyak kehilangan,
penggunaan parenteral dapat memperbaiki/ mencegah kekurangan
Dx.
4: Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen, kelemahan umum
Tujuan: Intoleransi aktivitas
teratasi
KH:
Klien dapat beraktivitas sesuai kemampuan, kelelahan tidak terjadi, tidak ada
pucat.
Intervensi:
Mandiri:
a.
Evaluasi respon klien
terhadap aktivitas. Catat laporan dipsnea, peningkatan kelemahan, dan perubahan
tanda vital selama dan setelah aktivitas
R:Menetapkan kemampuan atau kebutuhan klien dan
memudahkan pilihan intervensi
b.
Berikan lingkungan tenang
dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi. Dorong penggunaan
menejemen stress dan pengalihan yang tepat
R:Menurunkan stress dan rangsangan berlebihan,
meningkatkan istirahat
c.
Jelaskan pentingnya istirahat
dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat
R:Tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk
menurunkan kebutuhan metabolik, menghemat energi untuk penyembuhan. Pembatasan
aktivitas ditentukan dengan respon klien terhadap aktivitas dan perbaikan
kegagalan pernafasan
d.
Bantu klien memilih posisi
nyaman untuk istirahat dan tidur
R:Klien mungkin nyaman dengan kepala tinggi
e.
Bantu aktivitas perawatan
diri yang diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama fase penyembuhan
R:Meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan supali
dan kebutuhan oksigen
Dx.
5: Gangguan rasa nyaman nyeri b.d inflamasi parenkim paru, batuk menetap
Tujuan:
Nyeri hilang atau terkontrol
KH:klien
rileks, klien istirahat tidur, peningkatan aktivitas dengan tepat
Intervensi:
Mandiri:
a.
Tentukan karakteristik
nyeri, missal: tajam, konstan, ditusuk. Selidiki perubahan
karakter/lokasi/intensitas nyeri
R:Nyeri dada biasanya ada dalam beberapa derajat pada
pneumonia, juga dapat timbul komplikasi pneumonia seperti perikarditis dan
endokarditis
b.
Pantau TTV
R:Perubahan frekuensi jantung atau TD menunjukan bahwa
klien mengalami nyeri, khususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda vital
telah terlihat
c.
Berikan tindakan nyaman,
misal: pijatan punggung, perubahan posisi, musik tenang atau perbincangan,
relaksasi atau latihan nafas dalam
R:Tindakan non analgesik diberikan dengan sentuhan lembut
dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan memperbesar efek terapi analgesik
d.
Tawarkan pembersihan mulut
dengan sering
R:Pernafasan mulut dan terapi oksigen dapat mengiritasi
dan mengeringkan membran mukosa, potensial ketidaknyaman umum
e.
Anjurkan dan bantu klien
dalam teknik menekan dada selama episode batuk
R:Alat untuk mengontrol ketidaknyamanan dada sementara
meningkatkan keefektifan upaya batuk
Kolaborasi:
a.
Berikan analgesik dan
antitusif sesuai indikasi
R:Digunakan untuk menekan batuk non produktif/ peroksimal
atau menurunkan mukosa berlebihan, meningkatkan kenyamanan/ istirahat umum
Dx. 6: Kurang
pengetahuan b.d kurangnya informasi
Tujuan:
Mendapatkan pengetahuan tentang protocol pengobatan dan aspek-aspek preventif
KH: Menyatakan paham kondisi klien, proses penyakit, dan
pengobatan
Intervensi:
Mandiri:
a.
Kaji fungsi normal paru,
patologi kondisi
R:Meningkatkan pemahaman situasi yang ada dan penting
menghubungkannya dengan program pengobatan
b.
Diskusikan aspek
ketidakmampuan dari penyakit,lamanya penyembuhan,
dan harapan kesembuhan. Identivikasi perawatan dini dan kebutuhan/ sumber
pemeliharaan rumah
R:Informasi dapat meningkatkan koping dan membantu
menurunkan ansietas dan masalah berlebihan. Gejala pernafasan mungkin lambat
untuk membaik, kelemahan dan kelelahan dapat menetap selama periode yang
panjang. Faktor ini dapat berhubungan dengan depresi dan kebutuhan untuk
berbagai bentuk dukungan dan bantuan.
c.
Berikan informasi dalam
bentuk tertulis atau verbal
R:Kelemahan dan depresi dapat mempengaruhi kemampuan
untuk mengasimilasi informasi/ mengikuti program medik
d.
Tekankan pentingnya
melanjutkan batuk efektif/ latihan pernafasan
R:Selama awal 6-8 menggu setelah pulang, klien beresiko
besar untuk kambuh dari pneumonia
e.
Tekankan perlunya
melanjutkan terapi antibiotic selama periode yang dianjurkan
R:Penghentian dini antibiotic dapat mengakibatkan iritasi
mukosa bronkus dan menghambat makrophag alveolar, mempengaruhi pertahanan alami
tubuh melawan infeksi
f.
Tekankan pentingnya
melanjutkan evaluasi medik dan vaksinasi dengan tepat
R:dapat mencegah kambuhnya pneumonia dan atau komplikasi
yang berhubungan
g.
Identivikasi tanda/ gejala
yang memerlukan pelaporan pemberi perawatan kesehatan misalnya: peningkatan
dipsnea, nyeri dada, kelemahan memanjang, kehilangan berat badan, demam/
menggigil, menetapnya batuk produktif, perubahan mental
R:Upaya evaluasi dan intervensi tepat waktu dapat
mencegah atau meminimalkan komplikasi
4. EVALUASI
Evaluasi keperawatan didasarkan pada
hasil yang dicapai, hal ini meliputi:
a. Bersihan
jalan nafas efektif
b.
Kekurangan nutrisi tidak terjadi
c. Kekurangan
cairan tidak terjadi
d.
Intoleransi aktivitas teratasi
e.
Nyeri teratasi
f. Kurang pengetahuan tidak ada
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pneumonia merupakan inflamasi parenkim paru, biasanya
berhubungan dengan pengisian alveoli dengan cairan.
Penyebab pneumonia adalah:
a.
Bakteri:
b.
Virus:
c.
Jamur:
d.
Protozoa
Agen penyebab pneumonia masuk ke paru-paru melalui
inhalasi ataupun aliran darah. Diawali dari saluran pernafasan dan akhirnya
masuk ke saluran pernafasan bawah. Kemudian timbul reaksi peradangan pada
dinding bronkhus. Sel menjadi radang berisi eksudat dan sel epitel menjadi
rusak. Kondisi tersebut berlangsung lama sehingga dapat menyebabkan
atelektasis.
Apabila menemukan klien dengan pneumonia, maka
gejala-gejala yang dapat ditemui pada klien secara umum adalah klien demam,
berkeringat, batuk dengan sputum yang produktif. Klien mengeluh sesak nafas,
sakit kepala, lelah dan nyeri pada dada. Pada pemeriksaan auskultasi ditemui
adanya ronchi dan dullness pada perkusi dada.
DAFTAR
PUSTAKA
Doengus, marilynn
E.,dkk. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3 . 2002. Jakarta:EGC
The nice Post, and Best Author
BalasHapusObat Hipertensi Ampuh dan Aman
From Nothing For Some Thing
The nice Post, and Best Author
BalasHapusCara Cepat Mengobati Keloid Good This Nice Cara Mengobati Jantung bocor Anak
From Nothing For Some Thing
The nice Post, and Best Author
BalasHapusObat Difteri
From Nothing For Some Thing
Best Article, Good Author
BalasHapusCara Mengobati Campak Anak
Thanks For Information
Best post in this site and search by google
BalasHapusCara Mengobati Difteri Sembuh Total and best Cara Mengobati Difteri Secara Ampuh
The Good Author and Verry good Article
Best post in this site and search by google
BalasHapusCara Mengobati Difteri Sembuh Total and best Cara Mengobati Difteri Secara Ampuh
The Good Author and Verry good Article
Nice and greet Post best Author.
BalasHapusObat hernia anak Paling Ampuh
Nice and Good
Best and Good
BalasHapusCara Mengobati Gondokan Nice Obat Hidrokel Anak Hidrokel Bermanfaat Cara Mengobati Penyakit Tipes Good Cara Mengatasi Buang Air Besar Best Obat penyakit Maag Pada Anak
Nice and Best Progres
Nice and good article
BalasHapusCara Mengobati Gagal Ginjal Pada Anak Nice and Puasa Rajab antara sunnah dan Bid'ah
Best Author and site motivation
Sangat luar biasa dan bermanfaat
BalasHapusObat Paru-Paru Basah Untuk Anak
Sangat bermanfaat dan luar biasa
Sangat luar biasa dan bermanfaat
BalasHapusObat TBC Pada Anak
Sangat bermanfaat dan luar biasa
Luar Biasa Artikelnya
BalasHapusObat Hernia Paling AMpuh dan Obat Hernia Paling Manjur good Obat Hernia yang Paling AMpuh sangat Fatwa Ulama Al-Azhar tentang Liwa' dan Rayyah Best Apa hukum melubangi telinga untuk anting.?
Terima Kasih atas informasinya
Nice and Verry good
BalasHapusObat Untuk Mengatasi Perut Kembung pada anak Nice and Cara Mengobati Perut Kembung pada anak Best Obat Perut Kembung pada anak Good best Haruskah kita bermadzhab
Is Verry Good and Verry Nice
Sangat membantu dan sangat baik, jangan lupa kunjungi pula Cara Mengobati Buah Zakar
BalasHapusNice, Sangat bermanfaat dan sangat luar biasa. Terima Kasih atas informasi dan jangan lupa kunjungi pula website kesehatan kami tentang Cara Mengobati Buah zakar besar sebelah (Hidrokel)
BalasHapusCara Mengobati Buah Zakar Gede Sebelah dan juga
Cara Alami Mengobati Buah Zakar Besar Sebelah dan juga
Cara Mengatasi Buah Zakar Besar Sebelah Terima Kasih
Sangat bagus dan baik dalam penulisan dan yang paling penting semua informasi yang sangat bermanfaat, lihat juga
BalasHapusOBAT KENCING DARAH (HEMATURIA) YANG PALING AMPUH TRADISIONAL nice
Buku Pintar berdebat dengan Wahabi - KH. Idrus Ramli Good
Buku La Tahzan - Aidh Al-Qarni Best
Kumpulan Humor Gusdur Thanks...
Sangat memepesona, jangan lupa untuk terus bersyukur atas nikmatnya. jangan lupa kunjungi pula Obat Asma Pada Anak, dan juga artikel pilihan kami tentang Cara Mengobati tetanus, sangat menawan Obat Tetanus 100 % ampuh, kunjungi pula Hukum Bertabarruk
BalasHapusTerimakasih
Sangat bagus dan sangat bermanfaat, jangan lupa kunjungi pula Cara Mengobati Campak Dengan Cepat dan juga Obat Campak Pada Bayi Secara Aman dan Cepat jangan sampai ketinggalan Obat Hernia Alami Untuk Anak
BalasHapusTerima Kasih
Sangat bagus dan sangat baik, menambah wawasan dan juga informasi. terimakasih. jangan lupa kunjungi pula : Cara Mengatasi Buah Zakar Membesar Sebelah jangan lupa pula untuk Cara Mengatasi Buah Zakar Besar Sebelah pada Anak Bayi dan jangan lupa untuk membaca Ebook 37 Masalah Populer - Ustadz Abdul Somad Lc., MA.
BalasHapusTerimakasih.
Sangat menarik, jangan lupa kunjungi pula Cara Mengobati Ambeien (Wasir) dan terjmin mpuh dengan Cara Mengobati Buah Zakar Sebelah jangan lupa cari Cara Mengatasi Buah Zakar Membesar Sebelah dan terbaik untuk mencari Obat Hidrokel Terbaik Dan Terpercaya
BalasHapusTerima Kasih
Terima Kasih atas informasinya, sangat bagik, article dan templatenya sangat baik. jangan lupa jika anda mengalami masalah pada Tipes atau Ambeien / Wasir dan Tenggorokan Gatal dan Batuk Kering
BalasHapusSukses.
Sangat bagus dan luar biasa. Jangan lupa lihat juga 18 Penyebab Vertigo | Aishwa Nahla | Aksi Fanatik Fans Virzha di Tasikmalaya | Info Seputar Penyakit Herpes | Info 10 + Penyebab Nyeri Panggul
BalasHapusBest Information and Good Idea. This site is good
BalasHapusHow To Keep Your Skin Beautiful at All Ages
5 Ways to Remove Black Eye Bags Naturally Most Popular
How to Burn the Most Effective Body Fat.?
What Is Islam Nusantara.?
10 Makanan Penambah Kecerdasan Otak
Konsumsi Serat Yang Tinggi